Minggu, 01 Mei 2011

MEMPERCANTIK VOICE ^_^ ETAPE 1

kamu merasa punya suara cempreng?nggak merdu???nggak layak didengar???semua itu harus disukuri punya suara jelek bukan berarti nggak bisa jadi penyiar^_^ aku rasa tetap pertahankan kecemprengan suaramu dan ketidak merduan suaramu itu,mungkin itu salah satu kekuranganmu yang bahkan akan membuat kamu dikenal oleh banyak orang (seperti contoh jeng kelin ^_^) siapa sih yang nggak tau cewe berambut pendek dan ada merah2nya dike dua pipinya dan suaranya itu lho... bikin orang kayaknya nggak mau dengerin,,,,hehe tapi toh malah suara itu yang bikin jeng kelin terkenal. jadi... nggak salah dan jangan salahkan suaramu cempreng atau nggak merdu... mungkin cukup di latih aja biar suaramu terlihat cantik dan menarik sehingga orang-orang mengalihkanmu (kok kaya sebuah iklan yah hahahahaha). didunia penyiar itu kan suara standarnya harus bulat nggak boleh pecah-pecah,tapi yang punya suara bulat belum tentu bisa jadi penyiar,malah biasanya orang yang punya suara pas-pasan ngebet banget pengen jadi penyiar(hohohohoho)alhasil disinilah ada beberapa "kebohongan" hahahaha untuk menyiasati suara kamu agar terdengar lebih rapi dan terartur ^_^ cekibrooottt

RILEKS
penyiar adalah "pemain sandiwara" pokoknya bisa disamain sama aktor dan penyanyi deh ^_^ begitu didepan microphone untuk memberikan penampilan yang terbaik bila kita santai,rileks.apabila kita merasakan tenggorokan asem-asem kecut hihi (tercekik gitu),pundak tegang,hati deg-deg an (ya iyalah orang masih idup),leher kaku (metong dwong )... saya yakin kita akan menghasilkan suara yang tidak baik bahkan lebih jelek dari suara asli kita. nah sekarang bagimana agar kita rileks???? pertama-tama tegakan badan kita (duduk tegak ya) atur napas (tarik napas pelan-pelan...keluarkan pela-pelan...)dengan begitu emosi kita juga akan ikut teratur.jangan lupa senam mulut(ini penting untuk pengucapan) majukan bibir kedepan.kesamping kiri kanan,ucapkan a,i,u,e,o.... "selamat mencoba" ^_^ well... next inpo...


ATUR PERNAPASAN
Mati lemas atau kekurangan nafas (suffocation) adalah penyebab kematian nomor satu di kalangan penyiar. Banyak penyiar biasa terus menahan nafas selama bertutur. Nafas megap-megap tidak akan menghasilkan siaran yang bagus.
Bernafas secara tepat adalah dasar siaran profesional. Naskah siaran harus memberi kesempatan untuk bernafas. Ketika kita membaca naskah, buatlah tanda di mana kita akan mengambil nafas. Ikuti instruksi kita sendiri dan bernafaslah saat kita melihat tanda itu(harus dipreparesebelum mengudara).
Sikap badan yang baik dan dukungan dari diafragma kita, akan membuat tiap nafas bekerja lebih lama bagi kita.kita bisa latih hal itu dengan cara meratakan jari tangan dan tekan diafragma (rongga antara dana dan perut). Ketika kita mulai dengan suara rendah, tekan diafragma kita dengan tangan. Teknik ini akan memberi kita kekuatan ekstra.
Jauhkan mulut kita dari microphone saat menarik nafas. Jangan sampai tarikan nafas kita ikut mengudara^_^.


VISUALISASI

Penyiar radio berbicara kepada pendengar yang tidak terlihat. Secara bareng-bareng, sebagai penyiar kita berbicara tidak kepada seorang pun,itu karena tidak satu orang pendengar pun yang hadir secara fisik di depan kita.Dan kepada setiap orang (talk to everyone), mungkin ribuan pendengar. Talk to one one and eveyone!
Penyiar radio juga sering sendirian di ruang siaran, tidak ada lawan bicara, hanya ditemani sejumlah “benda mati” –komputer, mixer, dan sebagainya. Membentuk “mental image” tentang pendengar kita sangat penting untuk siaran terbaik.
Berbicara kepada benda mati bukan saja tidak membangkitkan semangat (uninspiring), tapi juga tidak realistis. Karenanya, saat siaran, bayangkan kita sedang berbicara pada seorang teman, atau sekelompok kecil orang.
Membayangkan adanya seorang pendengar di depan kita, akan membantu kita berkomunikasi secara alamiah, gaya ngobrol (conversational way).

PINTAR MEMILIH KATA!!!
Di radio, kita hanya punya satu kesempatan untuk membuat pendengar kita mengerti yang kita kemukakan. Di media cetak, pembaca akan mengulang bacaan pada bagian yang mereka tidak pahami. Di televisi, ada bantuan visual untuk memperjelas berita. Tapi di radio, yang dimiliki pendengar hanya suara kita.
Karena itu, saat menyampaikan sebuah informasi, putuskan kata-kata mana yang menjadi kata kunci (key words) dan garisbawahi. Tiap kata memiliki nilai berbeda. Putuskan apa yang akan kita tekankan, di mana lagu kalimat (inflection) kita akan menaik dan menurun, dan di mana kita akan bernafas. Biasanya, infleksi menaik kalau akan bersambung dan menurun jika akan berhenti.


FOKUS

Tidak ada pilot otomatis dalam siaran. Jika kita tidak mendengar apa yang kita katakan, tidak ada orang lain yang akan mendengar.
Siaran yang baik membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi. Tidak mudah untuk mengatur nafas kita, memvisualkan pendengar kita, dan melaporkan cerita pada saat yang sama. Karena itu, relaksasi adalah kunci konsentrasi.

LATIHAN

Best voice requires experimentation. Seorang penyiar harus menemukan suara terbaiknya dan ini butuh eksperimen. Jika kita punya pilihan mikrofon, cobalah satu per satu untuk menemukan mike paling sesuai bagi kita. Beberapa mike dibuat untuk mendorong tinggi-rendah suara kita, dan kita bisa menyelaraskannya sesuai dengan kebutuhan kita. Mintalah bantuan teknisi.
Cobalah dengan merekam suara kita dalam sikap tubuh yang berbeda, kedekatan yang berbeda dengan mike, dan tingkat proyeksi (pengerasan) yang berbeda.
Bayangkan ragam pendengar dan lihatlah bagaimana “mental image” ini mempengaruhi penyampaian kita.

NGOBROL n SMILE
Bayangkan berbicalah kepada satu orang,orang yang pertama kali berbicara di radio sering salah memvisualkan berbicara kepada beribu-ribu orag (berlebihan),padahal, orang yang mendengarkan itu dalam kelompok berjumlah satu orang (in group of one). Ya, bayangkan pendengar itu satu orang! Dan jadikan pendengar itu teman akrab, seolah-olah kita ngobrol dengan teman akrab meskipun kita tidak pernah melihat pendengar kita ^_^ bayangkan kalau pendengar itu wajah teman akrab kita. Walaupun kita bicara sendiri didalam studio usahakan kita smile kepada pendengar.seolah-olah pendengar dan teman akrab kita ada didepan kita. Melihat kita sedang bercengkrama, karena Berbicara dengan senyum, akan terasa hangat, ramah, friendly, di telinga pendengar.

"peduli kepada orang lain akan membuat kita merasa puas mengalahkan kegoisan dalam diri ^_^"

untuk etape selanjutnya.... next posting hehe...

0 komentar:

Posting Komentar